Selasa, 14 Januari 2014

Review Sony Xperia M – Performa Mengesankan di Kelasnya



Setelah sebelumnya setia menggunakan Lenovo P700i yang cukup bulky untuk tangan saya yang memang tidak terlalu besar, akhirnya saya memutuskan untuk selingkuh ke HH lain yang lebih ramping. Setelah googling dan buka-buka web review Handphone entah dari mana ketemu berita tentang akan rilisnya smartphone terbaru Sony yaitu Xperia M. Waktu membaca bocoran spesifikasinya saya cukup pesimis harganya akan dibanderol dibawah 3 juta rupiah. Setelah HH tersebut sudah dirilis dan… waw! 2,5 juta rupiah dengan performa yang setara dengan Xperia L yang dibanderol 3 jutaan! Apalagi dengan bodinya yang tipis dan berkelas khas Sony membuat saya jatuh cinta seketika.
Hari-hari perjuangan mendapatkan uang tambahanpun dimulai. Hingga akhirnya di suatu hari yang mendung, hujan, dan (hampir) terjadi badai akhirnya saya berhasil membawa pulang Sony Xperia M dengan keadaan basah kuyup. Sesampainya dirumah langsung saja saya nyalakan si XM. Berikut saya akan mencoba melakukan review pada XM ini walaupun sebenarnya ya~ agak terlambat sih. Soalnya saya pegang ini HH sudah hampir 1 bulan, dengan kedaan sekarang memori sudan penuh dijejali aplikasi dan game. Bahkan sudah di root. Hehee Laughing
Tapi lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali kan. Aduh jadi kepanjangan curhatnya, langsung aja disimak review nya. Wink

Desain
Dengan dimensi 124 x 62 x 9.3 mm dan berat 115 gram membuatnya sangat pas digenggaman. Kompak, ringan, tidak terlalu besar, juga tidak terlalu kecil. Pada bagian kanan terdapat tombol Power, Volume, dan shutter kamera yang sekarang sangat jarang kita temukan. Pada bagian atas terdapat port audio 3.5mm. Sedangkan port micro USB untuk keperluan charger maupun transfer data diletakkan disebelah kiri.

4.jpg
Kanan
5.jpg
Kiri
6.jpg
Atas
7.jpg
Bawah
Konsep desain Omni-Balance yang sebelumnya diterapkan pada Sony Xperia J dan Xperia L kembali hadir pada Xperia M ini. Tipis, dengan bagian tengah yang melengkung kedalam membuatnya terasa nyaman digenggam. Jika dilihat sekilas sepertinya Xperia M mengusung konsep unibody. Bagi kalian yang belum pernah melihat full backcover seperti ini yang mana backcover nya menutup rapat hingga kesisi-sisi nya mungkin akan kebingungan bagaimana cara membukanya.
2.jpg
3.jpg
9.jpg
10.jpg
1.jpg
Saya pun sempat dibuat kebingungan bagaimana membukanya saat pertama kali memegang hingga akhirnya mas-mas penjaga tokonya memperlihatkan caranya. Setelah mencoba sendiripun ternyata masih terasa sangat sulit. Setelah dilihat secara seksama dan melakukan berbagai trial and error ternyata dapat juga bagaimana trik membukanya. Cukup tekan dan tahan bagian kanan bawah di backcovernya kemudian tinggal tarik deh pakai kuku pada bagian port USB. Oiya dibagian bawah layar terdapat Led notification yang disebut illumination yang akan bercahaya saat ada panggilan masuk maupun sms. Led ini juga akan bercahaya saat kita memutar musik maupun membuka gambar dengan warna sesuai warna dominan pada gambar tersebut.
12.jpg
Illumination
13.jpg
Look this slim

Display
Layar sentuh kapasitif XM menggunakan jenis TFT LCD berukuran 4 inci dengan resolusi 480 x 854 piksel, 16 juta warna, dan dengan kerapatan hingga 245 ppi. Dengan jeroan seperti itu sudah pasti layarnya akan terlihat jernih dan tajam walaupun tidak dilengkapi Bravia Engine. Tapi tentu saja jenis TFT ini masih kalah dengan jenis layar IPS maupun AMOLED. Sayangnya bagian bawah layar akan sedikit terpotong karena kehadiran 3 tombol virtual Home, Back, dan Recent Apps. Input sentuhannya pun sangat responsif.
Namun saya menemukan sedikit kejanggalan pada layar XM saya pada saat membuka foto dan memutar video. Terutama saat menampilkan warna-warna putih kulit, dimana warna putih tersebut akan terlihat sedikit kebiru-biruan atau biasa disebut bluish. Memang tidak mengganggu tapi hal ini sedikit mengurangi kenikmatan saya menonton video.

OS dan UI
OS Xperia M dilengkapi dengan Android versi teranyar yaitu 4.1 dan dibalut dengan User Interface khas Sony yang menarik dan kaya animasi. Lockscreen nya terlihat sederhana namun sangat menarik melihat transisi saat membukanya. Secara deafult akan tersaji 5 home screen yang dapat ditambah sesuka hati. Diantara berbagai aplikasi bawaan yang dibenamkan Sony Music merupakan yang paling menarik. Dengan aplikasi ini kita bisa mendengarkan secara streaming maupun mengunduh lagu lokal yang diinginkan. Dan legal tentunya.
11.jpg
33.jpg
44.jpg
66.jpg
77.jpg

Hardware dan Benchmark
Performa Xperia M ditopang oleh CPU teranyar besutan Qualcomm yaitu Snapdragon S4 Plus MSM8227Chipset, 1Ghz Dual-Core Krait. Dibantu dengan GPU Adreno 305 dan RAM 1GB bisa dipastikan tidak akan terjadi kendala lag berpindah-pindah dari satu aplikasi ke palikasi lainnya.
Untuk game? Semua game HD yang ada saat ini sanggup dilibas! Beberapa yang sudah saya coba Asphalt 5, Modern Combat 4, dan Gangstar Vegas. Memang untuk mendapatkan framerate yang nyaman kualitas harus sedikit diturunkan ke level medium. Sedangkan untuk keperluan memutar video XM sanggup menjalankan video hingga resolusi HD 720p tanpa kompromi.
4.jpg
Maksimal 5 sentuhan sekaligus
Memori internal merupakan salah satu yang terkena pemotongan untuk menurunkan harga jual dimana hanya diberikan 4GB dan 2GB sudah dipakai oleh sistem, sehingga user hanya mendapatkan sisa 2GB untuk keperluan install aplikasi maupun menyimpan data. Tapi untunglah masih tersedia slot microsd yang bisa ditambahkan hingga 32GB.
Baterai XM tergolong punya kapasitas yang cukup besar yaitu 1.750mAh. Dengan kapasitas tersebut sudah cukup menemani saya seharian dengan asumsi pemakaian normal. Jika memanfaatkan fitur Stamina Mode baterai XM secara signifikan bisa bertahan lebih lama lagi.
Dari beberapa uji Benchmark XM terlihat begitu diatas angin dibandingkan kompetitor yang berada di level harga serupa.
1.jpg
Test Antutu Benchmark
2.jpg
Test Quadrant Standart Benchmark
3.jpg
Test Nenamark 2

Konektifitas
Walaupun dibanderol murah siapa sangka Sony memberikan pilihan konektifitas yang berlimpah layaknya Smartphone High-end. Sebut saja NFC, Wifi direct, Bluetooth v4.0, dan micro usb untuk keperluan bertukar data. Untuk kebutuhan akses internetnya sendiri tersedia dari Wifi 802.11 a/b/g/n, EDGE, 3G, HSDPA, hingga HSDPA+ pun ada.
Yang menarik adalah kehadiran fitur NFC pada XM ini dimana biasanya hanya terdapat pada perangkat-perangkat High-End. Dengan NFC sebenarnya berkirim data akan terasa mudah karena cukup dengan menempelkan antar perangkat yang juga mendukung NFC. Namun pada penerapannya saya cukup kesulitan untuk mengirim file sekaligus banyak. Mungkin karena belum terbiasa saja.

Kamera
1.jpg
XM membawa banyak fitur pada kamera beresolusi 5MP nya. Beberapa diantaranya adalah autofocus, LED flash, Geo-tagging, touch focus, image stabilization, HDR, dan panorama. Kualitas yang dihasilkan pada kondisi outdoor cukup memuaskan untuk dikelasnya. Hanya saja untuk mengambil fokus cukup susah menurut saya. Pada kondisi indoor memang kamera XM tidak bisa berbicara banyak, cukup banyak noise dan akan terlihat patah-patah.
4.jpg
Outdoor
3.jpg
Outdoor
5.jpg
HDR off
6.jpg
HDR on
7.jpg
Indoor; no Flash
2.jpg
Indoor; with Flash
Beralih kesisi perekaman video kamera XM mampu merekam hingga resolusi HD 720p dengan framerate 30 fps. Kita juga bisa mengambil gambar pada saat merekam walaupun kualitasnya hanya 1MP.

Kesimpulan
Menilik dari harganya rasanya cukup pantas mengatakan Sony Xperia M merupakan yang terbaik dikelasnya dari segi performa dan kelengkapan fitur. Apalagi Sony tetap mempertahank desain omni-balance yang terkesan unik, tipis, dan elegan. Xperia M merupakan pilihan terbaik bagi kalian yang menginginkan HH branded yang mengutamakan performa dan desain yang menarik. Walaupun begitu XM memiliki kelemahan dari segi kamera dan memori internal yang kecil. Tapi menurut saya kelemahan itu bukan masalah besar karena kita akan mendapatkan performa yang mantap.
Plus (+)
  • Layar tajam dan jernih
  • Performa yang mengesankan dikelasnya
  • Konektifitas lengkap
  • Jelly Bean
  • Desain elegan dan menarik
  • Harga relatif murah
  • Baterai cukup awet
Minus (-)
  • Layar bluish
  • Memori internal kecil
  • Kamera sulit menangkap fokus

Source : http://om-gadget.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates