Rabu, 12 Maret 2014

AMD GPU14: Kudeta Dunia Gaming?





Pada akhirnya, GPU14 tidak sekadar menampilkan sebuah Radeon baru seperti yang digembar-gemborkan sebelumnya. Radeon R7 dan R9 (codename: Hawaii) hanyalah sebagian dari teknologi terbaru yang ditampilkan AMD dalam ajang yang melibatkan tak kurang dari 150 media terpilih dari seluruh dunia.
Radeon R7 dan R9

Akhirnya, sebagian dari GPU yang diperkenalkan dalam AMD GPU14 Tech Day di Hawaii sudah diluncurkan pada hari ini, tanggal 8 Oktober 2013. Mulai dari R7 240, R7 250, R7 260X, R9 270X, hingga R9 280X sudah ditampilkan. Untuk detail dari jajaran VGA seri R yang pertama kali diluncurkan ini, kunjungi ulasannya dalam artikel ini.
TrueAudio

Teknologi yang disematkan di dalam beberapa GPU AMD terbaru ini berpotensi untuk membuat game menjadi kian dekat dengan dunia nyata. Uniknya, TrueAudio membuat pengguna tidak berlu berinvestasi khusus untuk menikmatinya. Cukup dengan headset standar, efek surround dari sebuah game akan terasa sangat kentara. Kami sendiri mencobanya dan cukup terkesan dengan efek yang bisa dihasilkan hanya dengan stereo headset biasa saja.



Hal yang patut diperhatikan untuk TrueAudio adalah hanya 3 card yang mendukungnya



RAPTR
Seakan menjawab “tantangan NVIDIA”, AMD pun mendukung tersedianya tools khusus untuk mengoptimalkan pengalaman gaming. Perbedaannya, profile setting yang ditawarkan dalam RAPTR adalah hasil jajak pendapat dari para gamer yang sudah menggunakannya. Jadi, secara teoritis, RAPTR akan memberikan setting yang lebih pas.



Jangan lupa, RAPTR juga dilengkapi dengan kemampuan berbagi stream game yang sedang dimainkan dan bahkan shortcut dalam game untuk aplikasi penting seperti aplikasi chatting. Hal yang terakhir ini memungkinkan gamer untuk “menggapai” aplikasi di luar game, dari dalam game itu sendiri. Jadi, gamer tidak perlu me-minimize game untuk chatting, contohnya.


4K Gaming
Meski untuk gamer di Indonesia, gaming dengan resolusi 4K memang masih sangat langka, AMD sudah mempersiapkannya. Setidaknya, saat monitor 4K sudah mulai terjangkau, gamer bisa memanfaatkan VGA R9 290-nya untuk memanfaatkannya. Hal ini membuat seri R9 290 menjadi investasi yang baik. Tentu saja, untuk saat ini, gamer bisa memanfaatkan “daya kuda” yang besar itu untuk menampilkan game dengan setidaknya 3 monitor 1080p, tanpa masalah performa sama sekali.



Mantle
Secara sederhana, Mantle bisa dijadikan alternatif dari Direct3D untuk menjalankan game dengan lebih kencang dan mulus. Mengakses kemampuan sebuah GPU dan mengurasnya hingga habis adalah impian pengembang game dan gamer tentunya. Mengapa demikian? Secara teori, Mantle akan membuat game berjalan lebih mulus dan lancar. Ini berarti, ada kemungkinan, untuk level detail game yang sama, jika sekarang dibutuhkan VGA dengan harga sekitar USD 400-500, dengan Mantle game hanya membutuhkan VGA seharga USD 300 saja (atau bahkan lebih murah).


Mantle sendiri berpotensi mengubah dunia gaming. Menurut Raja Koduri, Mantle adalah “titipan” dari para developer game yang membutuhkan optimalisasi game pada PC. Jadi, bisa disimpulkan bahwa Mantle dirancang AMD untuk memenuhi kebutuhan developer agar game mereka bisa berjalan mulus dengan hardware yang tidak terlalu mahal. Mengapa hal ini penting?

Jika game baru bisa menampilkan kualitas terbaik dengan hardware mahal, tidak akan banyak gamer yang bisa menikmatinya. Ini akan berakibat kurang lakunya game “berat” di kalangan gamer yang belum mampu membeli hardware kelas atas. Apabila Mantle bisa membuat hardware terjangkau menjalankan game dengan kualitas tinggi, ini (secara teori) bisa membuka peluang pasar bagi game “berat” ke kalangan gamer tersebut.

Perlu diingat bahwa Mantle dirancang untuk semua tipe GCN. Jadi, bukan tidak mungkin bahwa APU pun bisa menikmati performa ekstra dari adanya Mantle. Tentunya, ini akan meningkatkan nilai jual APU AMD juga, bukan? Bayangkan bisa memainkan game berat dengan kualitas cukup baik pada APU, tanpa tambahan GPU eksternal.


Kesimpulan dan Kemungkinan
AMD tampak belajar banyak dalam tahun terakhir ini dan berusaha untuk memanjakan para gamer dengan solusi dan bundling-nya. Developer pun seharusnya terbantu dengan kondisi ini. Hal yang perlu dipertanyakan adalah, “Seberapa banyak developer game yang akan memanfaatkan teknologi-teknologi AMD terbaru ini?” Sebab, jika banyak, bukan tidak mungkin AMD akan “mengkudeta” dunia gaming (dari sisi positif).



Saat ini DICE sudah menyatakan akan menggunakan Mantle pada Battlefield 4 yang merupakan salah satu game paling dinantikan tahun ini. TrueAudio pun dimanfaatkan setidaknya 4 game yang akan segera diluncurkan. Pihak AMD pun menyatakan bahwa sudah banyak developer game yang dihubungi untuk mengimplementasikan teknologi ini. Dan perlu diingat bahwa, menurut AMD, Mantle adalah “pesanan” para developer game.

Jika para developer memanfaatkan teknologi-teknologi tersebut (terutama Mantle), pesaing AMD akan menghadapi masalah yang cukup berat. Pilihannya, kemungkinan, adalah menciptakan API seperti Mantle, atau meningkatkan performa hardware-nya sembaru menurunkan harga untuk mencapai performa serupa dengan GPU AMD terbaru saat menggunakan Mantle.

Membuat API baru lagi, bisa jadi menciptakan kerumitan baru. Sementara, AMD dalam hal ini diuntungkan karena prosesor dan GPU-nya digunakan pada console terbaru dari Microsoft dan Sony. Hal tersebut memudahkannya dalam rangka merancang Mantle agar lebih kompatibel dengan kode dari game console. Sementara, pesaingnya harus mencari cara lain untuk mempopulerkan API baru. Cukup sulit.



Meningkatkan performa sembari menurunkan harga tentu akan menekan profit margin dari produsen pesaing AMD. Hal ini bisa dilakukan, akan tetapi tentu akan membuat pesaingnya mengalami masa susah untuk beradaptasi dan menciptakan performa (jauh) lebih tinggi. Memang, bukan berarti tidak mungkin, tapi cukup sulit.

Pada akhirnya, kita masih harus menunggu apakah pengembang game akan menerima dan mengimplementasikan teknologi-teknologi ini secara cepat. Apapun hasil akhirnya, kami harus mengacungkan jempol pada AMD dengan terobosan-terobosan yang diperkenalkannya ini. Setidaknya, kini tampak ada harapan perkembangan signifikan untuk dunia gaming dengan hardware yang lebih terjangkau.

Source : http://www.jagatreview.com/

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates