Selasa, 14 Januari 2014

Review Call of Juarez – Gunslinger: Kembali ke Akar!



Di tengah maraknya game-game yang mengusung genre FPS di pasaran, Call of Juarez memang menjadi satu dari sedikit yang berhasil tampil unik, terutama dari tema besar yang diusungnya. Ketika game action yang lain lebih memilih untuk mengusung tema military shooter modern dengan berbagai senjata canggih di arsenal, Call of Juarez terkenal lewat tema Wild West-nya yang kental. Sayangnya, sang developer – Techland sendiri sempat tergoda untuk jatuh pada jalur mainstream yang serupa lewat seri The Cartel yang dirilis dua tahun yang lalu. Kritik dan review negatif pun meluncur untuk seri tersebut, atas usaha untuk meniru dan mengikuti alur yang serupa dengan game-game FPS lainnya di pasaran. Untungnya, Techland belajar dari kesalahan tersebut.
Dua tahun setelahnya, nama Call of Juarez kembali mengemuka di industri game, kali ini dengan akar dan identitas yang selama ini memang mencerminkan franchise ini. Tidak ada lagi usaha untuk mendobrak pasar dengan tema ala game FPS mainstream, karena Gunslinger kembali membawa liarnya dunia Barat di masa lalu sebagai nilai jual yang paling utama. Duel antara koboi-koboi yang mematikan kini kembali hadir, dengan berbagai elemen yang kian disempurnakan. Berbagai klaim yang sempat didengungkan oleh Ubisoft dan Techland ini tentu saja menjadi berita baik, terutama bagi gamer yang memang menggemari franchise ini karena kekhasan tema yang satu ini.
Lantas apa yang sebenarnya ditawarkan oleh Call of Juarez – Gunslinger? Mengapa kami menyebutnya sebagai game yang berhasil menemukan kembali akarnya?

Plot

Perkenalkan Silas Greaves – sang bounty hunter legendaris yang menjadi karakter utama Anda di Gunslinger.
Dunia Barat yang liar, dimana hukum masih menjadi barang mewah yang sulit untuk ditemukan. Pistol menderu dari sudut kota, dengan mayat bergelimpangan begitu saja. Para koboi hidup dalam kebebasan, menciptakan kode moral mereka sendiri. Beberapa di antaranya hidup dalam cahaya, membela kebenaran dan menata masyarakat yang lebih teratur, sementara yang lain menggunakan kebebasan ini untuk menebarkan terror dan ancaman. Untuk kelompok yang kedua ini, sebuah godam kematian menjadi hukum tanpa belas kasih – dalam sosok seorang bounty hunter bernama Silas Greaves.
Setidaknya hal inilah yang diceriakan Greaves ketika minum-minum di sebuah Saloon sembari berbagi cerita “epik” perjalanan hidupnya bersama beberapa orang yang tertarik untuk mendengarkannya. Ia menjelasakn bagaimana ia berhasil bertemu dan bahkan menjadi malaikat kematian untuk beberapa koboi penjahat ternama di masa-masa tergelap Wild West, seperti Butch Cassidy, Clanton, dan Billy the Kid. Perjalanan yang akhirnya membawa Silas Greaves dikenal dan ditakuti sebagai bounty hunter paling berbahaya. Tidak untuk kebenaran, semua pertarungan ini mengakar pada satu tujuan utama – balas dendam terhadap sosok koboi misterius Roscoe “Bob” Bryant. Tarian senapan dan pistol ini juga tidak hanya mengarah pada para koboi, tetapi juga beberapa Indian yang sempat menjadi penghalang sepak terjangnya.
Cerita bergerak sesuai dengan narasi yang disampaikan Greaves, ketika ia tengah minum-minum di Saloon.
Bukan atas nama kebenaran, aksi Greaves ini hanya didorong dengan satu motif, balas dendam terhadap “Bob”.
Let the hunt begins..

Mampukah Greaves mencari Roscoe “Bob” Bryant ini? Benarkah semua cerita yang ia kemukan atau jangan-jangan semuanya merupakan kebohongan semata yang ia lontarkan untuk sekedar minum gratis? Semua jawaban dari misteri ini akan dapat Anda temukan dengan memainkan Call of Juarez: Gunslinger ini.

Source : http://jagatplay.com

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates