Selasa, 14 Januari 2014

Review AMD Kaveri A10-7850K & A10-7700K: APU Masa Depan

KAVERI


Salah satu produk yang sangat ditunggu dari AMD, APU Kaveri, akhirnya hadir di awal tahun 2014 ini! Kaveri merupakan APU generasi terbaru, tepatnya generasi keempat, dari AMD. Kaveri menjadi pemegang tongkat estafet yang melanjutkan perjuangan generasi APU sebelumnya, yaitu Llano, Trinity, dan Richland yang hadir terlebih dahulu.
Sebagai generasi APU terbaru dari AMD, Kaveri tentunya memiliki berbagai teknologi terbaru dari generasi sebelumnya yang pastinya membawa berbagai keunggulan untuk APU tersebut. Anda bisa melihat berbagai teknologi baru dalam Kaveri di artikel “Teknologi AMD Kaveri: Perbedaan dan Peningkatan” yang telah kami luncurkan beberapa waktu lalu. APU ini tentunya juga memiliki perbedaan dari segi performa dari generasi sebelumnya karena penggunaan arsitektur baru. Oleh karena itu, salah satu pertanyaan yang muncul adalah bagaimana performa APU ini bila dibandingkan dengan APU dari generasi sebelumnya.
Kami cukup beruntung bisa mendapatkan APU Kaveri ini, yaitu A10-7850K dan A10-7700K, sebelum perilisan resmi dari produk tersebut. Hal itu membuat kami bisa menyuguhkan artikel review ini kepada Anda, pembaca setia JagatReview! Tanpa basa-basi lagi, inilah dia APU Kaveri!

Gallery

Seperti yang pernah kami bahas sebelumnya, Kaveri dilengkapi dengan HSF Aluminium khas APU AMD. Saran kami jika Anda membeli prosesor ini: langsung ganti HSFnya!

Spesifikasi: A10-7850K & A10-7700K

amd apu kaveri spec fix
Berikut ini informasi CPU-Z dari AMD Kaveri:
amd a10-7850k
AMD A10-7850K dilengkapi unit CPU quad-core dengan clockspeed default sebesar 3,7 GHz dengan maksimum Turbo Core clock speed 4 GHz. Perlu diketahui bahwa 4Ghz ini hanya akan tercapai pada loading single-thread yang ringan, sedangkan pada 4 Core load anda akan mendapat clock turbo sekitar 3.8Ghz hingga 3.9Ghz. Sebagai tambahan, Radeon R7 Graphics pada A10-7850K memiliki 512 Stream Processor dengan 32 Texture Units dan bekerja pada clock speed 720 MHz.
amd a10-7700k
AMD A10-7700K dilengkapi unit CPU quad-core dengan base clock speed sebesar 3.4 GHz dengan maksimum Turbo Core clock speed 3.8 GHz (satu thread load), sedangkan pada 4-Core load, anda akan mendapat 3.6Ghz hingga 3.7Ghz. Radeon R7 Graphics pada A10-7700K memiliki 384 Stream Processor dengan 24 Texture Units dan bekerja pada clock speed 720 MHz.

Compute Cores: Jangan Salah Paham

DSC05753ss
Kiri: 10 Compute Cores untuk A10-7700K (4 CPU + 6 GPU), Kanan: 12 Compute Core untuk A10-7850K (4 CPU + 8 GPU)
Sebuah catatan yang kami rasa penting untuk dibahas adalah mengenai tulisan Compute Cores yang ada di box AMD Kaveri, dimana AMD menulis 10 Compute Cores untuk A10-7700K, dan 12 Compute Cores untuk AMD A10-7850K. Bagi pengguna awam, ini bisa menjadi awal dari sebuah kesalahpahaman yang membuat mereka berpikir bahwa mereka memiliki jumlah inti CPU lebih dari 10! Disini, 12 atau 10 Compute Cores itu bisa beroperasi bersamaan hanya jika aplikasi yang anda gunakan dapat menggunakan semua Compute Unit pada CPU dan GPU (misalnya: OpenCL-accelerated Application).
Namun, jika anda hanya menggunakan software umum(non-accelerated) yang tidak mengenali compute cores pada GPU, makaAnda hanya akan memiliki 4 (empat) CPU core yang bisa digunakan.

Testbed

DSC05748ss
Berikut ini Hardware dan software yang kami gunakan untuk testing
  • CPU: AMD A10-7850K ‘Kaveri’ & AMD A10-7700K ‘Kaveri’
  • Mainboard: ASUS A88X-PRO
A88X-Pro-FM2+

  • RAM: G.Skill TridentX DDR3-2400C10 2x4GB (running at DDR3-2133 CL10-12-12-31 2T)
TridentX
  • GPU: Integrated AMD Radeon R7-series
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • CPU Cooler : Noctua NH-C14
  • PSU: Corsair AX850W
  • OS : Windows 8.1
Pembanding I: AMD A10-6800K ‘Richland’
  • CPU: AMD A10-6800K ‘Richland’
  • Mainboard: ASUS A88X-PRO
  • RAM: G.Skill TridentX DDR3-2400C10 2x4GB (running at DDR3-2133 CL10-12-12-31 2T)
  • GPU: Integrated AMD Radeon 8670D
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • CPU Cooler: Noctua NH-C14
  • PSU: Corsair AX850W
  • OS : Windows 8.1
Pembanding II:
  • CPU: Intel Core i5-4430 ‘Haswell’
  • Mainboard: ASUS Z87 GRYPHON
  • RAM: G.Skill TridentX DDR3-2400C10 2x4GB (running at DDR3-2133 CL10-12-12-31 2T)
  • GPU: Integrated Intel HD Graphics 4600
  • SSD: Kingston HyperX 3K 120GB
  • CPU Cooler: Noctua NH-C14
  • PSU: Corsair AX850W
  • OS : Windows 8.1
Mengenai konfigurasi hardware/software yang digunakan kali ini, ada beberapa hal yang kami rasa harus di-highlight:

Penggunaan HSF Noctua NH-C14(dan bukan stock HSF)

Berdasarkan pengujian singkat kami dengan stock HSF, suhu AMD APU Kaveri berada pada kisaran yang cukup tinggi(di sensor BIOS terdeteksi sekitar 57 C). Maka dari itu, untuk menjaga suhu kerja dan juga memastikan bahwa prosesor ini tidak terhalang masalah suhu, kami mengganti pendinginnya menjadi Noctua NH-C14(hal yang sama dengan kedua sistem pembanding lainnya)Bagi anda yang penasaran akan pengujian dengan Stock HSF, jangan khawatir, kami akan lakukan pengujian tersebut di lain waktu dengan data-data lebih lengkap.

Penggunaan Windows 8.1 Pro 64-bit

Pada saat pengujian berlangsung, kami merasa jenis  sistem operasi yang digunakan cukup memiliki banyak pengaruh, misalnya saja pengujian konsumsi daya. Belum lagi driver Catalyst 13.30 RC2 yang kami terima dinyatakan dioptimalkan untuk Windows 8.1. Untuk membuat semua sistem berfungsi dengan optimal, kami memilih untuk menggunakan OS Win8.1.

Pemilihan CPU Pembanding

Untuk prosesor yang dibandingkan, kami menghadirkan AMD A10-6800K ‘Richland’ yang merupakan APU generasi sebelumnya. Perbandingan performa dengan APU generasi sebelumnya ini dirasa perlu untuk membandingkan seberapa jauh APU generasi ke-4 Kaveri unggul dari pendahulunya. Kemudian, sebagai pembanding dari sisi ‘biru’, kami menyertakan Intel Core i5-4430 ‘Haswell’. Perbandingan ini dilakukan dengan alasan harga. Pada saat artikel ini dirilis, kedua prosesor memiliki harga yang mirip, ini yang membuat kami memilihnya sebagai pembanding.

Penggunaan Memori berkecepatan DDR3-2133Mhz

Seperti yang sudah kami utarakan pada artikel ‘Tips memilih memori untuk AMD Kaveri’, kami merasa penggunaan DDR3-2133Mhz cukup krusial untuk mendapat performa optimal dari seluruh sistem yang diuji. Timing yang kami gunakan adalah timing XMP dari memori-nya, yakni 10-12-12-31 2T (CAS-TRCD-TRP-TRAS-CMD)

Ruang Lingkup dan Metoda Pengujian

AMD APU Kaveri merupakan sebuah prosesor dengan desain yang sama sekali baru. Proses fabrikasi dari CPU ini menggunakan 28nm, dan juga menggunakan arsitektur AMD yang baru yakni ‘Steamroller’. Karena itu, banyak sekali hal yang harus dikaji dari prosesor yang satu ini. Meskipun demikian, kami dari JagatReview berusaha menyajikan serangkaian pengujian yang komprehensif dari APU Kaveri. Pengujian kami pada artikel kali ini akan meliputi:
  • IPC(instruction-per-clock) Testing, Dhrystone / Whetstone CPU Performance
  • CPU Performance Test (Synthetic & Real-life Apps)
  • IGP Performance Test (Gaming)
  • Compute Performance
  • Konsumsi Daya
  • Overclocking singkat
Sebagai tambahan, kami akan melakukan beberapa pengujian lain yang lebih mendalam seperti pengujian temperatur pada stock HSF, Overclocking APU (Daily 24/7 Overclocking & Extreme Overclocking), dan pembahasan performa gaming dengan jenis game yang lebih beragam serta pengujian performa gaming dengan kartu grafis diskrit akan kami bahas pada artikel terpisah di waktu mendatang. Begitu juga dengan pemanfaatan fitur-fitur ekstra seperti Mantle, AMD TrueAudio, dan juga implementasi HSA, akan dibahas lebih lanjut saat aplikasi yang bersangkutan bisa didapat secara luas.
Perlu diketahui juga, di semua pengujian, kecuali diberi keterangan khusus, kami akan menggunakan konfigurasi clock default out-of-the-box untuk memastikan bahwa hasil pengujian kami sesuai dengan apa yang dirasakan pengguna.
Nah, mari mulai petualangan kita dengan AMD Kaveri APU!

IPC

IPC, atau instructions-per-clock/instructions-per-cycle adalah salah satu parameter performa prosesor yang kita miliki. Umumnya, makin tinggi IPC akan memberi performa lebih baik pada clock yang sama. AMD Kaveri APU menggunakan jenis core ‘Steamroller’, yang disinyalir memiliki IPC lebih baik dari core AMD generasi sebelumnya, “Piledriver’.
Sayangnya, AMD Kaveri A10-7850K  memiliki clockspeed yang lebih rendah dari A10-6800K, sehingga peningkatan IPC dari Piledriver ke Steamroller tidak terlalu terasa. Untuk melihat apakah AMD benar-benar meningkatkan IPC pada steamroller, kami membandingkan kedua prosesor tersebut pada clockspeed yang sama yakni 4.3Ghz(dengan semua turbo dan power saving dimatikan). Benchmark yang kami uji adalah SiSoft SANDRA 2014 CPU Arithmetic Test(Dhrystone/Whetstone) dan kemudian testCinebench R11.5(single & Multi Core).
Berikut hasilnya:

IPC Test : SiSoft SANDRA 2014 CPU Dhrystone/Whetstone

IPC_Dhrystone
IPC_Whetstone
Dhrystone dan Whetstone adalah sebuah algoritma benchmark sintetik yang sudah cukup lama beredar di dunia komputer, Dhrystone menguji kemampuan Integer pada CPU(Integer Performance)-diukur dengan Giga Instructions per Second(GIPS), sedangkan Whetstone menguji floating-point performance, diukur dengan Floating Point Operations per second(FLOPS). Terlihat pada kedua benchmark diatas, AMD Steamroller architecture pada Kaveri memiliki keunggulan yang luar biasa pada integer performance (unggul hampir 70 % dari pendahulunya), sedangkan hanya unggul tipis pada Floating Point performance.

IPC Test: Cinebench R11.5

IPC_CinebenchR115
IPC_CinebenchR115_Multi

Berikutnya, pengujian dengan benchmark Cinebench R11.5 kembali membuktikan bahwa Steamroller core yang dimiliki Kaveri memiliki performance-per-clock lebih baik dari Piledriver core.
IPC_CinebenchR115_MPRATIO
Namun yang lebih menarik adalah peningkatan performa dari single-core ke 4-core yang lebih tinggi, dan ini sedikit banyaknya memberi informasi kepada kita kalau core Steamroller memiliki performa multithreading yang lebih baik dibanding Piledriver saat semua core-nya diload.

Baik, berikutnya kita akan menuju ke Uji performa sintetik (dengan keadaan default tentunya)

Uji Performa – Synthetic Benchmark – Part 1

Synthetic Benchmark, atau benchmark sintetik, adalah program yang diciptakan secara khusus untuk menguji komponen PC pada aspek-aspek tertentu. Namun perlu diingat, benchmark sintetik adalah ‘simulasi’ dari aplikasi/program yang kita jalankan pada kehidupan sehari-hari, sehingga bisa saja ada perbedaan performa antara benchmark sintetik dengan aplikasi ‘real-life’.

AIDA64 4.00 Memory Benchmark - Memory Bandwidth

Aplikasi AIDA64 (dahulu bernama Everest) sangat popular di kalangan tester/reviewer untuk menguji performa memori mereka, ini disebabkan karena aplikasi tersebut memang sangat dipengaruhi performa subsistem memori, antara lain frekuensi kerja memori, frekuensi memory controller pada sistem, dan juga latency dari memori yang digunakan.
amd apu kaveri result aida64 memory read fix
amd apu kaveri result aida64 memory write fix
amd apu kaveri result aida64 memory copy fix
Terlihat dari hasil pengujian diatas, Kedua buah Kaveri memiliki write dan copy bandwidth sedikit lebih optimal dari A10-6800K, dan ekstra bandwidth ini tentunya sangat dibutuhkan Kaveri untuk beroperasi dengan optimal. Sistem Intel memiliki memory bandwidth yang jauh lebih tinggi dari semua sistem lainnya disini.

AIDA64 4.00 CPU Queen

chessqueen

AIDA64 CPU Queen merupakan sebuah benchmark sintetik yang menguji integer performance pada CPU. Benchmark ini difokuskan juga untuk menguji kemampuan branch prediction dari Prosesor yang diuji.
amd apu kaveri result aida64 cpu queen fix

Pada AIDA64 CPU Queen, A10-6800K yang memiliki clock besar bisa mengalahkan kedua buah Kaveri, sedangkan kemampuan prosesor Intel Core i5-4430 cukup jauh diatas yang lain.

AIDA 64 4.00 GPGPU

aida64_gpgpu
AIDA64 GPGPU Benchmark merupakan sebuah benchmark sintetik yang baru pada AIDA64 v4.00 untuk mengukur kemampuan GPU(baik add-on maupun IGP) dalam menangani multi-threaded OpenCL load. Kami melakukan pengukuran pada Single-Precision FLOPS.
amd apu kaveri result aida64 gpgpu fix
Pada pengujian yang satu ini, APU Kaveri A10-7850K melesat jauh meninggalkan semua pesaingnya dengan mencatatkan skor benchmark 736 GFLOPS. A10-6800K masih bisa bersaing dengan A10-7700K karena kecepatan GPunya lebih tinggi meski jumlah stream processornya sama. Intel HD Graphics 4600 menempati urutan terbawah dalam pengujian ini.

LuxMark v2.0

LuxMark
LuxMark v2.0 merupakan sebuah benchmark yang menguji kemampuan sistem (CPU dan GPU) untuk me-render sebuah gambar 3D dengan akselerasi OpenCL. LuxMark dapat menguji OpenCL yang dijalankan pada GPU, dan juga GPU. Kami menjalankan Medium(sala) Benchmark, dengan konfigurasi CPU+GPU OpenCL untuk menguji kemampuan compute total dari prosesor yang kami uji.
amd apu kaveri result luxmark fix
Kemampuan processing OpenCL pada GPU Intel relatif rendah, namun ketika CPU Core i5-4430 diaktifkan untuk menjalankan OpenCL juga, si i5-4430 bisa memberikan compute performance yang baik dengan sedikit mengungguli A10-7700K. Meski demikian, kemampuan 12 Compute Cores(8 GPU, 4 CPU) dari A10-7850K membuatnya melesat meninggalkan semua pembandingnya.

Cinebench R11.5 – CPU Single Core & Multicore

Cinebench R11.5 merupakan aplikasi pengujian untuk mengukur kinerja prosesor dalam me-render sebuah scene 3D. Hasil pengujian disajikan dalam bentuk skor, semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.
amd apu kaveri result cinebenchr115 01
amd apu kaveri result cinebenchr115 02

Cinebench R15 – CPU Single Core & Multicore

cinebench_r15
Sama dengan Cinebench R11.5, Cinebench R15   mengukur kinerja prosesor dalam me-render sebuah scene 3D yang lebih kompleks. semakin tinggi skor yang dihasilkan, semakin baik.
amd apu kaveri result cinebenchr15 01
amd apu kaveri result cinebenchr15 02

Pada kedua buah Cinebench, kami mendapati bahwa meski clockspeed A10-6800K lebih tinggi, namun performanya mampu dikejar ketat oleh A10-7850K. Pada pengujian Cinebench, Intel Core i5-4430 unggul dari semuanya.

3DMark Fire Strike – Default Preset

3DMark Fire Strike merupakan benchmark 3D terbaru yang mulai menjadi favorit dikalangan power user dan enthusiast. Preset Fire Strike dan Fire Strike Extreme pada benchmark ini berbasis API DirectX 11 dan sangat cocok digunakan untuk mengukur kemampuan sistem kelas atas.
amd apu kaveri result 3dmfs

Pada pengujian yang menitik-beratkan pada performa GPU di API DX11 ini, A10-7850K menunjukkan taringnya. Ia unggul lebih dari 30% dibanding A10-6800K. A10-7700K yang memiliki jumlah SP sama dengan A10-6800K masih mendapat keunggulan. Nampaknya arsitektur GCN yang diusung GPU R7 di Kaveri membawa mereka untuk mendominasi pengujian ini.

PCMark 8 – Home

PCMark8
PCMark 8 adalah sebuah benchmark suite yang dibuat oleh Futuremark untuk mengukur kinerja sebuah sistem PC, dengan cara mensimulasikan beberapa workload tertentu yang umum digunakan pengguna, misalnya saja web browsingcasual gaming, dan photo editing, lalu ditampilkan dalam bentuk skor(lebih tinggi lebih baik). Di PCMark 8, kami menjalankan Home, Creative,dan Work Preset-nya. Perlu diketahui bahwa benchmark ini memiliki pilihan untuk menjalankan benchmark dalam keadaan ‘biasa’, maupun ‘Accelerated’(dengan OpenCL Acceleration)
amd apu kaveri result pcmark8 home 01
amd apu kaveri result pcmark8 home 02

PCMark 8 – Creative
amd apu kaveri result pcmark8 creative 01
amd apu kaveri result pcmark8 creative 02

PCMark 8 – Work
amd apu kaveri result pcmark8 work 01
amd apu kaveri result pcmark8 work 02

Pengujian PCMark 8 menunjukkan hasil yang cukup jelas, dalam keadaan normal(non-accelerated), Intel Core i5-4430 merajai semua pengujian. Namun pada saat akselerasi dihidupkan, GPU dari kedua AMD Kaveri membantunya untuk mendapat performance boost yang signifikan, dan membuat A10-7850K selalu unggul dalam pengujian berskenario Accelerated.
Berikutnya, Performa CPU di Real-life application!

Uji Performa – Real-life Application

Nilai tinggi pada benchmark sintetis tidak cukup untuk menunjukkan performa dari sebuah sistem. Oleh karena itu, kami sudah menyiapkan beberapa custom benchmark dengan menggunakan aplikasi yang biasa Anda temui sehari-hari.
3D Rendering – Blender 2.69
Blender merupakan aplikasi “open source” untuk 3D-modelling. Kami menguji kinerja prosesor dalam merender objek 3D di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
amd apu kaveri result blender fix


Office Application – Excel 2010 Monte-carlo simulation
Anda tentu tidak asing dengan aplikasi spreadsheet buatan Microsoft ini. Kami menguji kinerja prosesor dalam menjalankan “Monte Carlo Simulation Table” di aplikasi ini. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
amd apu kaveri result excel 2010 fix


Audio Encode – iTunes 11.4
Use-iTunes-to-Encode-MP3-Files-Step-9
Siapa yang tak kenal software satu ini? Walau diperuntukan bagi mereka yang menggunakan produk Apple, bukan berarti pengguna lainnya tak dapat memanfaatkannya. Software yang satu ini memang merupakan salah satu pilihan popular dalam hal manajemen file music. Tampilannya yang interaktif membuatnya menjadi pilihan banyak pengguna. Salah satu operasi yang sering dilakukan oleh iTunes adalah merubah dari satu format lagu ke format lainnya, atau melakukan CD-Audio Import dan menyimpannya pada format yang terkompresi melalui proses encoding. Operasi encoding ini memanfaatkan kinerja single thread dari prosesor. Inilah yang membuat software ini menjadi salah satu acuan kinerja prosesor single thread dalam kondisi nyata.
amd apu kaveri result itunes fix
File Compression – 7zip 9.20
7Zip merupakan aplikasi kompresi file ke format 7z. Aplikasi ini mampu menggunakan multiple core sehingga menjadi aplikasi yang cocok untuk mengukur kinerja dari core per core dari prosesor. Hasil pengujian disajikan dalam satuan waktu. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan, semakin baik.
amd apu kaveri result 7zip 01
amd apu kaveri result 7zip 02
Image Editing – Photoshop CC x64
PS_CC
Photoshop CC merupakan aplikasi manipulasi gambar versi terbaru dari Adobe. Kami masih menguji menggunakan Action bernama Photoshop Speed Test yang telah sedikit kami modifikasi untuk lebih mencerminkan operasi-operasi yang biasa dilakukan apabila bekerja dengan Photoshop. catatan: Meski GPU Acceleration dihidupkan by default, namun ini tidak terlalu mempengaruhi hasil pengujian karena semua operasi yang kami uji tidak menggunakan akselerasi GPU.
amd apu kaveri result photoshop fix
Image Editing – Musemage
Musemage

Sama halnya dengan Photoshop, Musemage adalah sebuah image editing tool. Yang unik dari Musemage adalah dukungan untuk akselerasi GPU yang akan mempercepat pemrosesan filter/effect yang anda gunakan. Musemage bahkan memberikan benchmark terintegrasi untuk menguji seberapa cepat sistem anda.
amd apu kaveri result musemage fix
Mengingat benchmark mengandalkan performa komputasi dari GPU, disini AMD Kaveri A10-7850K dan A10-7700K memiliki performa terbaik, disusul oleh A10-6800K di posisi ketiga.
Video Transcode – Handbrake 0.9.9
handbrake
Handbrake merupakan salah satu software transcoding gratis yang cukup popular. Program ini mampu memanfaatkan multiple thread dan sangat “senang” dengan clock prosesor yang tinggi. Ini membuatnya program yang ideal untuk menguji “kekuatan” sebuah prosesor. Disini kami mengubah sebuah Video beresolusi 4K(3840×2160) berukuran 266MB ke preset Ipad 720p pada Handbrake
amd apu kaveri result handbrake fix

Pada operasi video transcoding yang memanfaatkan performa CPU ini, CPU Intel Core i5-4430 unggul, lalu disusul A10-7850K. Meski A10-7850K dan A10-7700K memiliki clock lebih rendah dari 6800K, namun IPC yang meningkat menjadikan mereka berdua bisa mengungguli APU Richland.
Video Transcode – Adobe Media Encoder CC
MediaEncoderCC

Pada pengujian ini, kami memanfaatkan Adobe Media Encoder CC untuk melakukan export video dari sebuah sequence berisikan serangkaian Video 4K, lalu mengubahnya ke format 720p Android 29.97 FPS. Salah satu keunggulan Adobe Media Encoder CC adalah dukungan akselerasi OpenCL.
amd apu kaveri result media encoder 01
amd apu kaveri result media encoder 02

Pada pengujian export+encode video dengan hanya CPU,  Intel Core i5-4430 mendapat hasil paling kencang. Sebaliknya pada saat operasi tersebut diakselerasi oleh GPU lewat OpenCL, Intel Core i5-4430 mendapat hasil lebih buruk dari pencapaian waktu CPU-nya, sedangkan AMD Kaveri A10-7850K dan A10-7700K mendapat kenaikan yang signifikan. A10-6800K nampaknya mengalami masalah dengan operasi OpenCL ini sehingga waktu penyelesaiannya melar menjadi 9 menit-an.

Berikutnya: Performa Gaming dengan IGP!

Uji Performa: Gaming dengan IGP

Saatnya pengujian kemampuan gaming dari grafis terintegrasi dimulai. Perlu diingat, meski yang kami uji adalah IGP, namun kami akan tetap menggunakan tingkat detail setidaknya medium(kecuali pada Crysis 3). Semua game diuji dengan 3(tiga) resolusi, 1280×720, 1360×768, dan 1920×1080.
Bioshock Infinite
Banyak disanjung sebagai salah satu game terbaik tahun ini, Bioshock Infinite merupakan sebuah FPS yang berlatar belakang dunia di awan bernama Colombia dengan tujuan menyelamatkan seorang wanita bernama Elizabeth, Anda akan dibawa melalui petualangan yang seru dan plot twist yang berliku-liku. Game ini sendiri menggunakan salah satu engine paling popular yaitu Unreal Engine 3, yang juga digunakan pada game seperti Batman Arkham City, Gears Of War dan Borderland. Kami menggunakan preset Medium, yang berarti game ini akan berjalan pada DirectX 10.
amd apu kaveri result bioshock 03
amd apu kaveri result bioshock 02
amd apu kaveri result bioshock 01


GRID 2
Grid2
GRID 2, salah satu racing game popular, kami gunakan karena game ini bisa membebani GPU kelas atas sekalipun. Preset setting yang kami gunakan adalah 4x MSAA, Preset HIGH.

amd apu kaveri result grid2 03
amd apu kaveri result grid2 02
amd apu kaveri result grid2 01


StarCraft 2
SC2
Starcraft 2 adalah game RTS yang sangat adiktif dan terkenal di kalangan PC gamer.Selain membebani GPU, game berbasis DX9 ini ini cukup membebani CPU dan RAM. Kami menggunakan  Texture Quality High, dan Graphic Quality High untuk menjalankan sebuah custom demo yang berisi battle scene antara ras Protoss dan Zerg.

amd apu kaveri result starcraft2 03
amd apu kaveri result starcraft2 02
amd apu kaveri result starcraft2 01


Mengingat Starcraft II cukup menyukai kecepatan CPU yang tinggi, keunggulan clock dari A10-6800K terlihat disini. Meski menggunakan GPU yang lemah, kecepatan CPU yang lebih membuat performa A10-6800K dan A10-7850K menjadi kurang lebih setara.
Crysis 3
Crysis 3, dikenal sebagai salah satu game terberat saat ini, selalu menjadi acuan performa PC Gaming high-end. Kami menggunakan setting FXAA, Graphics Detail : LOW, Texture Detail : LOW
amd apu kaveri result crysis3 03
amd apu kaveri result crysis3 02
amd apu kaveri result crysis3 01

Di game yang lumayan berat ini, A10-7850K masih bisa mendapatkan 40 FPS rata-rata pada 720p, sedikit lebih unggul dari A10-7700K dan A10-6800K.
Battlefield 4
BF4

Game FPS teranyar besutan DICE ini memiliki kualitas visual yang memanjakan mata. Kami memainkan salah satu level untuk menguji performa IGP kami, dengan preset detail tingkat Medium.

amd apu kaveri result bf4 03
amd apu kaveri result bf4 02

amd apu kaveri result bf4 01

Di luar dugaan, AMD Kaveri A10-7850K masih bisa mendapat 49 FPS pada resolusi 720p, dimana A10-7700K mendapat 46 FPS.

Konsumsi Daya

Berikut ini kami mengukur konsumsi daya setiap sistem dengan power meter, pada 3 kondisi:
  1. Idle di desktop
  2. Load CPU dengan LinX 0.6.4
  3. Load CPU+GPU dengan Game GRID 2
Sebagai catatan, power management setting pada OS diset pada ‘Balanced’
amd apu kaveri result watt 01
amd apu kaveri result watt 02
amd apu kaveri result watt 03
AMD Kaveri memiliki konsumsi daya yang sangat bersahabat dibanding dengan pendahulunya. Meski ‘dibebani’ dengan IGP berperforma tinggi, konsumsi daya saat gaming load di Kaveri A10-7850K tidak pernah menyentuh angka 100W. Konsumsi daya pada gaming loadnya memang belum menyentuh Intel Core i5-4430, namun perlu diingat bahwa GPU kaveri memiliki performa seperti GPU kelas Add-on. Pada kondisi idle pun AMD Kaveri akan mengkonsumsi daya lebih rendah dibanding sistem yang lain.

Bonus: Manajemen Daya Pintar

Ada hal menarik yang kami temukan dalam pengujian AMD APU Kaveri. Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada sistem pengujian kami, APU Kaveri memiliki mekanisme untuk menjaga konsumsi daya dengan cara menurunkan clock CPU pada aplikasi yang sangat membutuhkan GPU.
*klik untuk memperbesar*
*klik untuk memperbesar*
Anda bisa saksikan diatas, pada sebuah game yang memberi beban cukup besar pada GPU, kecepatan CPU akan langsung diturunkan secara dinamis (Pada A10-7850K diturunkan ke 3Ghz )untuk menjaga konsumsi daya. Begitu pula saat aplikasi game tersebut berada pada kondisi load yang ringan, maka clock CPU akan dinaikkan hingga batas daya maksimalnya tercapai.

Bonus: Uji Overclocking (Sangat) Singkat

Tangan kami agak sedikit ‘gatal’ untuk mencoba menaikkan kecepatan dari APU Kaveri A10-7850K. Disini kami melakukan beberapa Uji overclocking singkat untuk melihat seberapa jauh AMD APU Kaveri bisa ditingkatkan. Berbeda dengan testbed utama, motherboard yang kami gunakan disini adalah Gigabyte G1.Sniper A88X.

Overclocking CPU – 4.5Ghz

Kaveri4500_CBRs
*klik untuk memperbesar*
Dengan menggunakan setting yang relatif mudah yakni menaikkan CPU Multiplier ke 45x , mematikan semua fitur power saving dan mengaplikasikan VCore sekitar 1.55V, kami mendapat kecepatan CPU 4.5Ghz yang cukup stabil menjalankan Cinebench R11.5. Sayangnya, APU ini menolak untuk berjalan dengan stabil pada kecepatan yang lebih tinggi lagi. Bisa jadi memang CPU kami yang tidak memiliki overclockability yang baik, namun kami melihat batasan yang serupa pada pengujian dari rekan-rekan kami di luar.
Limitasi clock yang jauh lebih rendah dari APU Richland ini membuat kami sedikit yakin bahwa proses fabrikasi 28nmSHP yang digunakan AMD Steamroller Core tidak didesain untuk berjalan di clockspeed tinggi seperti pada Piledriver/Bulldozer. Kami akan menyelidiki hal ini lebih lanjut, sekaligus juga membahas overclocking pada GPU dan Memorinya.

Kesimpulan

amd-kaveri-logo
Melihat performa yang ditawarkan oleh AMD APU Kaveri, khususnya A10-7850K, kami merasa bahwa pernyataan AMD yang berkata bahwa Kaveri adalah ‘AMD’s Most Advanced APU Ever‘ bukan hanya sekadar tagline marketing. Pada APU generasi ke-empat ini, AMD menawarkan berbagai peningkatan di banyak bidang dibandingkan APU generasi sebelumnya, antara lain:
  • Konsumsi daya yang rendah berkat fitur manajemen daya yang lebih pintar
  • Performance per Watt yang ditingkatkan
  • Peningkatan 10% pada IPC(instructions per clock) berkat arsitektur baru
  • GPU Terintegrasi yang jauh lebih powerful untuk Gaming
  • Kemampuan Kontroller Memori yang Ditingkatkan (DDR3-2400)
  • Performa Compute(OpenCL, DirectCompute) yang tinggi untuk mengakselerasi berbagai aplikasi
Selain peningkatan yang ditawarkan diatas, AMD Kaveri APU pun masih memiliki segudang kelebihan yang lain, misalnya saja dukungan hUMA (heterogeneous Unified Memory Architecture) dan hQ(Heterogeneous Queuing) untuk performa yang lebih baik di lingkungan berbasis HSA(Heterogeneous System Architecture). Belum lagi dukungan API Mantle dan DirectX 11.2 pada GPUnya, serta AMD TrueAudio Technology.

Paling Menonjol: Performa GPU

Dari semua peningkatan yang ada, yang paling mencolok adalah kenaikan performa yang ditawarkan oleh GPU terintegrasinya. AMD menyematkan Radeon R7-series GPU di APU Kaveri, dengan seri tertingginya memiliki 8(delapan) buah Compute Unit atau 512 Shaders. GPU berbasis arsitektur GCN ini memberikan performa gaming yang setara dengan kebanyakan GPU kelas menengah 1 juta-an Rupiah! Menurut database yang kami miliki, GPU R7 milik A10-7850K akan memiliki kemampuan kurang sedikit dibawah  sebuah VGA Diskrit Radeon R7 250, dan lebih kencang dari Radeon HD 7730 GDDR5. Sedangkan GPU milik A10-7700K kurang lebih setara dengan sebuah Radeon HD 7730 GDDR3, dan lebih kencang dari sebuah Radeon R7 240.
Pada game terbaru seperti Battlefield 4, APU A10-7850K bahkan masih bisa mendapat hampir 50 FPS di resolusi 1280×720, detail Medium. Sebuah pencapaian yang menakjubkan! Performa tinggi ini umumnya terjadi pada skenario game-game dengan dukungan DirectX 11, dan skenario tertentu APU Kaveri A10-7850K dan A10-7700K masih bisa menjalankan game-game terbaru pada resolusi 1080p, dengan nilai FPS lebih dari 30, misalnya saja pada GRID 2.
Dengan harga MSRP sebesar USD 179 untuk A10-7850K, dan USD 155 untuk A10-7700K, perbandingan harga vs performa yang diberikan AMD APU Kaveri  ini cukup menggiurkan bagi gamer yang berbudget terbatas yang mencari performa gaming ekstra di game high-end seperti Battlefield 4 (catatan: Harga APU A10-7850K memang termasuk tinggi, namun menurut kami ini terbayarkan mengingat GPU terintegrasinya sudah setara dengan GPU add-on seharga 1 juta-an lebih!)
Dioptimalkan untuk Aplikasi Tertentu
KaveriCPU
Meski memiliki performa GPU yang luar biasa, performa CPU Kaveri pada aplikasi umum(non-accelerated) mungkin sedikit terasa kurang ‘menggigit’. Pada aplikasi-aplikasi ini bahkan APU Richland A10-6800K bisa mengalahkan Kaveri A10-7850K, karena clockspeed A10-6800K yang 400Mhz lebih besar. Kemampuan APU Kaveri yang sebenarnya baru akan terasa pada aplikasi tertentu yang menggunakan GPU pada Kaveri untuk mengakselerasi komputasi. Hal ini terlihat pada aplikasi seperti Adobe Media Encoder CC yang memanfaatkan semua kemampuan komputasi pada Kaveri(terutama GPU) untuk encoding video. Disini kita bisa melihat bahwa APU Kaveri mendapat performance boost yang signifikan (50% lebih) saat akselerasi OpenCL dihidupkan. Pada benchmark PCMark 8 yang mensimulasikan banyak workload sehari-hari, seperti web browsing, photo editing, dan video chat, terlihat AMD APU Kaveri pun mendapat kenaikan performa setidaknya 30% saat akselerasi dihidupkan. Intinya, ketika aplikasi yang digunakan mendukung akselerasi GPU(via OpenCL/DirectCompute misalnya), AMD Kaveri APU akan memberikan performa yang tinggi.
Cocok untuk siapa?
AMDHSA
Melihat tingginya kemampuan Kaveri yang diberikan pada aplikasi tertentu yang menggunakan GPU, terlihat sekali bahwa AMD menginginkan Kaveri untuk digunakan sebagai sebuah APU(CPU+GPU) secara keseluruhan, yang akan memberikan total 12 Compute Cores pada A10-7850K, dan 10 Compute Cores pada A10-7700K. APU Kaveri akan memberikan performa tinggi hanya ketika semua unit komputasinya dimanfaatkanhanya saja tidak semua aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan yang satu ini. Bagi anda yang ingin menjadikan AMD Kaveri sebagai sistem utama anda, pastikan bahwa anda menggunakan aplikasi-aplikasi yang ‘compute-compatible’(biasanya ini ditandai dengan kata-kata ‘OpenCL Acceleration’). Sayangnya, bagi anda yang masih menggunakan aplikasi-aplikasi konvensional(non-accelerated) yang memanfaatkan CPU saja, kemampuan ke-empat Steamroller Core pada APU Kaveri akan terlihat biasa-biasa saja dan kurang istimewa.
Ada beberapa skenario pemakaian yang akan membuat AMD Kaveri terlihat menarik, misalnya saja seorang gamer yang menginginkan performa mumpuni pada berbagai game 3D tanpa perlu membeli GPU add-on tambahan, atau juga pencinta sistem mini-ITX / HTPC yang menginginkan PC mungil hemat daya, namun memiliki performa baik.

Kaveri: Masih Menyimpan Potensi

HUMA
Akhirnya, kita sampai juga pada penghujung artikel review Kaveri A10-7850K dan Kaveri A10-7700K ini. Terus terang, masih banyak potensi dari AMD Kaveri yang belum terlihat pada review ini. Sampai saat artikel ini dimuat, kami belum mendapat sample/demo aplikasi yang memanfaatkan HSA dari Kaveri. Kemudian, performa gaming dari APU ini saat disandingkan dengan GPU Add-on (baik dual Graphics maupun hanya tambahan GPU Discrete) pun menarik untuk diuji lebih lanjut. Dan seperti biasa, rekan-rekan kami dari JagatReview OC Team akan berjuang untuk memaksa APU ini sampai pada batas maksimalnya.

1 komentar:

Unknown mengatakan...

itu tanpa vga tambahan?

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates