Selasa, 14 Januari 2014

Review Mass Effect 3: Pertempuran Terakhir Menyelamatkan Semesta!




Jika kita membicarakan salah satu seri RPG-action terbaik di industri game, maka nama Mass Effect yang lahir dari tangan dingin Bioware memang pantas menjadi salah satunya. Ia mengenalkan konsep role-playing yang sebenarnya lewat sistem konversasi terbuka dan jalan cerita yang terbentuk dari konsekuensi atas aksi. Namun tidak hanya itu saja, plot yang ia tawarkan juga terhitung kompleks dan memang menarik untuk diikuti. Tidak mengherankan jika banyak gamer yang jatuh cinta dengan franchise epik yang satu ini. Direncanakan sebagai sebuah trilogi sejak awal, Mass Effect akhirnya tiba pada seri ketiganya yang baru saja dirilis.
Mass Effect 3 tentu saja menjadi salah satu seri game yang paling diantisipasi di tahun 2012 ini, mengingat bagaimana seri ini akan tampil sebagai konklusi dari semua konflik dan misteri yang sudah terbangun di dua seri sebelumnya. Sebagai seri terakhir dari sebuah perjalanan yang panjang, Bioware sendiri mengklaim bahwa mereka akan menghadirkan banyak hal baru di Mass Effect 3, sesuatu yang masif dan penuh kejutan. Ini juga akan menjadi seri pertama yang menghadirkan mode multiplayer secara online dengan pengaruh yang cukup signifikan pada mode single player yang ada. Sebuah fitur yang tentu akan membuat banyak gamer bajakan kelabakan.
Lantas bagaimana dengan keseluruhan Mass Effect 3 secara keseluruhan? Mampukah ia menghadirkan pertempuran terakhir yang kita antisipasi? Pada akhirnya kita harus berhadapan dengan sebuah konflik emosi. Di satu sisi kita akan menghadapi kegembiraan dari merasakan sebuah seri terakhir dari sebuah franchise dengan kualitas yang tidak pernah mengecewakan, sementara di sisi yang lain harus berpisah dengan sebuah seri yang mungkin tidak akan dapat kita lihat lagi di masa depan. Terlepas dari itu semua, ini akan menjadi saat yang tepat untuk mengangkat senjata, memimpin Normandy, dan menghancurkan para Reapers!
Mass Effect 3 yang kami mainkan ini adalah versi XBOX 360. Walaupun terdapat perbedaan yang cukup dapat dirasakan pada level framerate dan details yang dihadirkan dengan versi PC (namun tidak jauh berbeda dengan Playstation 3), review ini tetap kami tempatkan di sesi PC untuk menjamin manajemen konten yang lebih mudah dan nyaman, bagi kami maupun bagi Anda, players.

Plot


The Reapers akhirnya melancarkan invasi terbuka untuk melenyapkan kehidupan makhluk hidup di semesta
Dalam dua seri sebelumnya, petualangan Shepard mengarungi angkasa membawanya pada satu fakta yang mengejutkan, bahwa alam semesta kini menghadapi salah satu ancaman yang mungkin akan menjadi akhir dari segalanya: The Reapers. Berbeda dengan alien yang mereka temui selama ini, The Reapers merupakan ras “legenda” yang identik dengan kehancuran, mereka yang akan menjadi “kiamat” untuk semua jenis kehidupan. Mereka akan muncul setiap 50.000 tahun sekali dan “memanen” peradaban yang sudah matang  dengan menghadirkan genosida tanpa ampun. Shepard belajar banyak akan ras ini, dan berusaha meyakinkan semesta untuk bersiap akan kehadirannya. Namun pada akhirnya, tidak ada yang mengambil tindakan apapun.
Semua mata terbelalak ketika seperti yang diprediksikan, The Reapers memulai invasi besar-besaran mereka ke semua bentuk jenis kehidupan di alam semesta. Kehancuran massal seolah menjadi takdir yang tidak lagi terelakkan, tanpa ada harapan untuk memberikan perlawanan. Namun, nyatanya, salah satu ras paling mutakhir yang menjadi korban The Reapers di siklus yang lalu – Prothean ternyata memiliki solusi yang mungkin menjadi satu-satunya kunci untuk mempertahankan eksistensi semua makhluk hidup di masa depan. Shepard kini harus mengumpulkan cukup kekuatan untuk membangun sebuah senjata yang dipercaya akan mampu menghancurkan Reapers, senjata yang disebut sebagai The Crucible.

Apa sebenarnya yang berusaha dicapai oleh The Reapers?

BIg Ben? London?
Semuanya akan lebih mudah jika The Reapers menjadi satu-satunya ancaman yang harus mereka hadapi. Namun nyatanya? Sifat dasar manusia lah yang turut menjadi penghalangyang tidak kalah berat. Salah satu organisasi teroris “rasis” – Cerberus yang menjadi fokus di seri kedua juga menimbulkan kekacauan yang sama fatalnya seperti The Reapers. Mereka melakukan banyak misi yang destruktif, menghalangi jalan Shepard membangun aliansi, dan menghabisi mereka yang berseberangan dengan sudut pandang mereka. Tentu saja, sang sosok fenomenal misterius – The Illusive Man berada di balik semua hal ini.
Apa yang berusaha dikejar oleh para Cerberus? Mengapa The Reapers melakukan genosida setiap 50.000 tahun sekali? Apakah Shepard akan berhasil menyelamatkan semesta dari ambang kepunahan? Semua jawaban ini akan Anda temukan dengan memainkan Mass Effect 3!


Mekanisme Gameplay yang Tidak Banyak Berubah

Memulai Mass Effect 3 tidak berbeda dengan seri Mass Effect lainnya. Anda masih dapat mengimpor save data dari Mass Effect 2 untuk melanjutkan karakter dan konsekuensi yang sudah Anda dapatkan di seri sebelumnya. Jika tidak, Anda masih bisa membangun karakter dari awal dengan beragam pilihan job dan skill berbeda yang dapat dipilih sebagai dasar dari karakter Anda. Tidak hanya itu saja, Anda juga bisa memilih latar belakang cerita dari Shepard sendiri, dari memutuskan siapa yang selamat dari perang di dua seri terakhir, hingga kehidupan masa kecil Shepard sendiri. Beberapa keputusan ini akan berpengaruh langsung pada gaya permainan Anda di Mass Effect 3.

Mass Effect 3 menghadirkan sistem gameplay yang serupa dengan dua seri Mass Effect sebelumnya

Anda kini bisa berfokus untuk memperkuat serangan melee. Melupakan senjata api? Tidak sampai sejauh itu
Selain plot utama yang menjadi dasar segalanya, seri Mass Effect selama ini juga terkenal dengan elemen action-RPG third-person shooter nya yang unik. Tidak ada yang berubah di Mass Effect 3, Bioware tetap menghadirkan elemen yang sama. Anda tetap menggunakan sudut pandang orang ketiga, dengan kemampuan untuk melakukan bidik dan berlindung dari serangan musuh. Bioware tentu saja menyuntikkan shortcut yang memudahkan Anda untuk mengakses skill-skill tertentu dengan cepat tanpa harus membuka skill secara keseluruhan. Seperti halnya game-game RPG yang lain, Mass Effect 3 juga datang dengan sistem level up dan skill tree yang serupa. Semakin banyak musuh yang Anda lawan, semakin kuat juga karakter Anda. Satu-satunya yang berbeda adalah porsi serangan melee yang kini dapat menjadi fokus.

Mode Eksplorasi yang Lebih Sederhana

Apakah Anda yang termasuk gamer yang membenci sistem eksplorasi yang ditawarkan oleh Mass Effect 2? Dimana Anda benar-benar harus singgah di setiap planet dan sistem yang ada untuk memeriksa ketersediaan mineral untuk membangun banyak hal? Jika iya, maka Mass Effect 3 datang dengan sistem yang jauh lebih sederhana. Cukup membuat Anda untuk terserap dan sibuk, namun tidak akan sampai memaksa Anda untuk menghabiskan sebagian besar waktu hanya untuk melakukan hal tersebut. Normandy kini akan dibekali kemampuan untuk melakukan scan secara real-time untuk mencari planet-planet mana saja yang berpotensi untuk memberikan keuntungan tertentu. Tidak hanya itu saja, persentase yang ada juga akan menunjukkan apakah Anda sudah mendapatkan semua sumber daya yang bisa diperoleh dari sistem tersebut. Hal ini tentu saja mempermudah gameplay yang ada, sekaligus meminimalisir Anda menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak berguna sama sekali.

Para gamer tentu menyambut sistem eksplorasi dengan scan secara langsung ini. Namun kali ini tidak akan berjalan mudah, ada ancaman Reapers yang mengintai

Anda tidak perlu lagi menghabiskan waktu dengan mengunjungi semua planet seperti di Mass Effect 2!
Namun perjalanan untuk mengeksplorasi semua sistem ini tidak akan berjalan mudah tanpa halangan. Sesuai tema utama Mass Effect 3 dimana The Reapers telah menginvasi keseluruhan semesta, Anda juga harus berhadapan dengan ras alien ini ketika berusaha mencari planet-planet yang potensial. Scan yang Anda lakukan akan menarik The Reapers untuk mengejar Normandy. Tertangkap? Maka semuanya akan berakhir untuk Anda saat itu juga. Tidak ada cara untuk melawan balik, hanya berlari dari sistem dan kembali jika memang Anda menemukan sesuatu yang berharga di sana.


Source : jagatplay.com 

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best CD Rates